Selasa, 16 Oktober 2012

Pasir Putih Pangandaran Sarat



Kuningan News - Kisah menarik diperoleh rombongan mahasiswa-mahasiswi Uniku Fakultas Ekonomi saat perjalanan wisata ke kawasan Pasir Putih Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Selasa (11/7). Berdasarkan penuturan tour guide (pemandu wisata) disana, para mahasiswa ini menemukan cerita horor yang terdapat di Gua Miring Pasir Putih, karena terdapat batu yang mirip dengan pocong dan kuntilanak.
Sang pemandu wisata yang masih muda, Sutar (35), menjelaskan berbagai tempat dan situs yang berada di wilayah pasir putih Pantai Pangandaran kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi Uniku yang dipimpin Muhammad Ismail. Hutan cagar alam seluas 573 hektare tersebut dibagi 2 kawasan, yaitu taman wisata seluas 37,7 hektare. Sedangkan sisanya masih masuk dalam kawasan hutan lindung.
“Disitu juga ada beberapa situs, seperti batu kalde dan gua jepang yang dibuat tahun 1942. Pak Sutar merupakan asli orang pangandaran sebagai pemandu wisata disana (pangandaran). Beliau juga menjelaskan sejarah yang ada pada waktu zaman Jepang,” kata Muhammad Ismail.
Dikatakan Ismail, berdasarkan pengakuan sang pemandu wisata, yang paling terkenal di daerah pasir putih tersebut yakni Gua Jepang, Air Terjun Tadah Angin dan Bunga Bangkai (Raflesia). “Kata Pak Sutar, beliau pernah kesasar di hutan itu saat mendampingi rombongan dari Bandung sekitar 8 tahun yang lalu. Ketika itu Pak Sutar sudah masuk organisasi paguyuban pangaoban,” katanya.
Lebih lanjut Ismail menceritakan, di wilayah cagar alam kawasan pasir putih pantai pangandaran tersebut terdapat 7 kelompok orang utan, masing-masing kelompok berjumlah 70 ekor. Selain itu, ada pula beberapa gua, diantaranya gua panggung, gua miring dan gua parat atau gua keramat.
“Di gua parat itu juga terdapat binatang landak yang tadinya hanya 2 ekor, berkembang menjadi 9 ekor, serta ada pula kelelawar 57 ekor. Di gua miringnya terdapat batu yang menyerupai pocong dan kuntilanak,” pungkas Ismail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar