Kuningan News - Kisah
menarik diperoleh rombongan mahasiswa-mahasiswi Uniku Fakultas Ekonomi
saat perjalanan wisata ke kawasan Pasir Putih Pantai Pangandaran,
Kabupaten Ciamis, Selasa (11/7). Berdasarkan penuturan tour guide
(pemandu wisata) disana, para mahasiswa ini menemukan cerita horor yang
terdapat di Gua Miring Pasir Putih, karena terdapat batu yang mirip
dengan pocong dan kuntilanak.
Sang pemandu wisata yang masih muda, Sutar (35), menjelaskan berbagai
tempat dan situs yang berada di wilayah pasir putih Pantai Pangandaran
kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi Uniku yang dipimpin Muhammad
Ismail. Hutan cagar alam seluas 573 hektare tersebut dibagi 2 kawasan,
yaitu taman wisata seluas 37,7 hektare. Sedangkan sisanya masih masuk
dalam kawasan hutan lindung.
“Disitu juga ada beberapa situs, seperti
batu kalde dan gua jepang yang dibuat tahun 1942. Pak Sutar merupakan
asli orang pangandaran sebagai pemandu wisata disana (pangandaran).
Beliau juga menjelaskan sejarah yang ada pada waktu zaman Jepang,” kata
Muhammad Ismail.
Dikatakan Ismail, berdasarkan pengakuan
sang pemandu wisata, yang paling terkenal di daerah pasir putih tersebut
yakni Gua Jepang, Air Terjun Tadah Angin dan Bunga Bangkai (Raflesia).
“Kata Pak Sutar, beliau pernah kesasar di hutan itu saat mendampingi
rombongan dari Bandung sekitar 8 tahun yang lalu. Ketika itu Pak Sutar
sudah masuk organisasi paguyuban pangaoban,” katanya.
Lebih lanjut Ismail menceritakan, di
wilayah cagar alam kawasan pasir putih pantai pangandaran tersebut
terdapat 7 kelompok orang utan, masing-masing kelompok berjumlah 70
ekor. Selain itu, ada pula beberapa gua, diantaranya gua panggung, gua
miring dan gua parat atau gua keramat.
“Di gua parat itu juga terdapat binatang
landak yang tadinya hanya 2 ekor, berkembang menjadi 9 ekor, serta ada
pula kelelawar 57 ekor. Di gua miringnya terdapat batu yang menyerupai
pocong dan kuntilanak,” pungkas Ismail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar